
YOGYAKARTA. Produsen bakpia di Kota Yogyakarta mulai meningkatkan produksi untuk menambah stok oleh-oleh khas Yogyakarta itu untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pada masa libur Lebaran 2016.
"Sepert Ramadhan tahun lalu, sekarang kami sudah mulai meningkatkan jumlah produksi khususnya bakpia kering," kata pemilik "Bakpia Mayang 757" Anastasya Suryani saat ditemui di kawasan Jalan Patuk, Yogyakarta, Kamis (23/6).
Anastasya menyebutkan jumlah produksi bakpia kering aneka rasa kini mulai ditambah menjadi 400 kotak per hari dari rata-rata 200 kotak per hari pada hari biasa.
Dengan peningkatan produksi itu, ia menambah jumlah tenaga pembuat bakpia dari tujuh orang menjadi 12 orang.
"Kalau bakpia kering kami tidak bisa dadakan, harus sudah siap stok jauh hari," katanya.
Menurut dia, mulai tujuh hari sebelum dan tujuh hari sesudah Lebaran permintaan oleh-oleh khas Yogyakarta itu bahkan bisa meningkat hingga 800 kotak per hari.
"Para pemudik atau warga asli Yogyakarta sendiri biasanya banyak yang pesan lebih dulu atau datang langsung kemari," kata dia.
Menurut dia peningkatan produksi bakpia saat ini cukup berat karena terkendala kenaikan bahan baku khususnya gula pasir. Saat ini harga gula pasir per sak, menurut dia, bisa mencapai Rp750 ribu, naik signifikan dari sebelumnya Rp600 ribu.
"Padahal menjelang Lebaran kami bisa butuh satu hingga dua sak gula pasir per hari," kata dia.
Meski demikian, ia tetap menjual bakpia dagangannya Rp20.000 per kotak untuk semua rasa, meliputi bakpia rasa kacang hijau, keju, ubi ungu, cokelat, dan durian.
"Melihat daya beli masyarakat dan persaingan pasar, cukup berat kalau harus kami naikkan lagi harganya," kata dia.
Sementara itu, pengusaha bakpia lainnya di Kampung Patuk, Kota Yogyakarta, Dini juga mengaku menambah produksinya, meski tidak banyak. Dari hari biasa 50 kotak, saat ini mulai ditambah menjadi 100 kotak per hari.
"Sekarang belum berani menambah produksi terlalu banyak. Kami akan menambah sesuai pesanan, biasanya mulai H-7 Lebaran jumlanya meningkat lagi," kata pemilik "Bakpia Kurnia 747" itu.
Selain bergantung dengan jumlah pesanan, menurut dia, belum banyaknya penambahan produksi bakpia juga disebabkan masih tingginya harga gula pasir yang kini masih dijual Rp15.000 per kg di pasaran Yogyakarta.
"Menurut saya kenaikan gula pasir ini paling tinggi selama beberapa tahun terakhir ini," kata Dini yang biasa memasok bakpia buatannya ke sejumlah toko pengecer di Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar